Create your own at MyNiceProfile.com

Kamis, 23 Mei 2013

Corporate Social Responsibility (CSR)



Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR adalah komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap satu isu tertentu dimasyarakat atau lingkungan untuk dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kontribusi dari perusahaan ini bisa berupa banyak hal, misalnya : bantuan dana, bantuan tenaga ahli dari perusahaan, bantuan berupa barang, dan lain-lain.
Disini perlu dibedakan antara program Corporate Social Responsibility dengan kegiatan charity. Kegiatan charity hanya berlangsung sekali atau sementara waktu dan biasanya justru menimbulkan ketergantungan publik terhadap perusahaan. Sementara, program Corporate Social Responsibility merupakn program yang berkelanjutan dan bertujuan menciptakan kemandirian publik.
Corporate Social Responsibility (CSR) bertujuan untuk :
1.         Building Human Capital
Secara internal, perusahaan dituntut untuk meciptakan SDM yang andal. Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya community development.
2.         Strengthening Economies
Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar. Yaitu dengan mengadakan pelatihan kerja maupun pemberian beasiswa bagi penduduk yang berprestasi, dan memberi bantuan modal usaha.
3.         Assessing Social Chesion
Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan sekitarnya agar tidak menimbulkan konflik.
4.         Encouraging Good Governence
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola dengan baik.
5.         Protecting The Environment
Perusahaan berupa keras menjaga kelestarian lingkungan.
Isu-isu terbaru tentang kepedulian dunia usaha dengan lingkungannya :
1.         Cause Promotions
Cause promotions ini dapat dilakukan dalam bentuk seperti meningkatkan awarness dan corcern masyarakat terhadap satu isu tertentu. Mengajak masyarakat untuk mencari tahu secara lebih mendalam mengenai suatu isu tertentu di masyarakat. Mengajak masyarakat untuk menyumbangkan uang, waktu ataupun barang milik mereka untuk membantu mengatasi dan mencegah suatu permasalahan tertentu. Mengajak orang untuk ikut berpartisipasi dalam menyelenggarakan event tertentu, misalnya : mengetahui gerak jalan, menandatangani petisi, dan lain-lain.
2.         Cause-related Marketing
Dalam cause related marketing ini, perusahaan akan mengajak masyarakat untuk membeli atau menggunakan produknya, baik itu barang ataupun jasa, dimana sebagaian dari keuntungan yang didapat perusahaan akan didonsikan untuk membantu mengatasi atau mencegah maslah tertentu.
3.         Corporate Social Marketing
Corporate social marketing berfokus pada bidang-bidang dibawah ini, yaitu: Bidang kesehatan, misalnya mengurangi kebiasaan merokok, HIV/AIDS, kanker dan lain-lain. Bidang keselamatan, misalnya keselamatan berkendara, pengurangan peredaran senjata api, dan lain-lain. Bidang lingkungan hidup, misalnya konservasi air, polusi, pengurangan penggunaan pestisida. Bidang masyarakat, misalnya memberikan suara dalam pemilu, menyumbangkan darah, perlindungan hak-ahk binatang.
4.         Corporate Philanthrophy
Corporate Philanthrophy ini dilakukan perusahaan dengan memberikan kontribusi/sumbangan secara langsung dalam bentuk dana, jasa atau alat kepada pihak yang membutuhkan baik itu lembaga, maupun perorangan ataupun kelompok tertentu.
5.         Corporate Volunteering
Community Volunteering adalah bentuk corporate social respontibility di mana perusahaan mendorong atau mengajak karyawannya iktu terlibat dalam program corporate social respontibiliy yang sedang dijalankan dengan jalan mengkontribusikan waktu dan tenaganya.
Keuntungan Melakukan Program Corporate Social Respontibility yaitu :
1.         Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan.
2.         Layak mendapatkan social lincence to operate.
3.         Mereduksi resiko bisnis perusahaan .
4.         Melebarkan akses sumber daya.
5.         Membentangkan akses menuju market.
6.         Mereduksi biaya.
7.         Memperbaiki hubungan dengan stakeholder.
8.         Memperbaiki hubungan dengan regulator.
9.         Meningkatkan semangat dan poduktivitas karyawan.
10.       Peluang mendapat penghargaan.
PENGERTIAN CSR, MANFAAT BAGI MASYARAKAT DAN PERUSAHAAN

TEORI

Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre). Program CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

PENGERTIAN

Istilah Corporate Social Responsibility (CSR) erat kaitannya dengan masyarakat dan perusahaan-perusahaan besar. Pada dasarnya CSR merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitarnya, baik secara sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat.

Secara harfiah CSR diartikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. Sedangkan menurut World Bank, CSR adalah komitmen dari bisnis untuk berkontribusi bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehingga berdampak baik bagi bisnis sekaligus baik bagi kehidupan sosial. Para pengamat bisnis juga ada yang mengartikan CSR sebagai bentuk komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat secara lebih luas.

MANFAAT BAGI MASYARAKAT

            CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat, ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.
Intinya manfaat CSR bagi masyarakat yaitu dapat mengembangkan diri dan usahanya sehingga sasaran untuk mencapai kesejahteraan tercapai.

MANFAAT BAGI PERUSAHAAN

1. Meningkatkan Citra Perusahaan
Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat.

2. Memperkuat “Brand” Perusahaan
Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan produk perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan.

3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri, jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan para pemangku kepentingan tersebut.

4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan pesaing yang menawarkan produk atau jasa yang sama.

5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan
Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam bisnis global.
ANALISIS

Setiap perusahaan memiliki bentuk CSR yang berbeda-beda dan tergantung dari kompentensi perusahaan serta kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Sebaiknya sebelum melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan melalukan survei terlebih dahulu untuk menampung aspirasi masyarakat sehingga CSR yang dilakukan oleh perusahaan tepat sasaran.

Ada 3 emelem kunci dalam CSR (Aswak dkk, 2011:85) :
1.         CSR adalah komitmen, kontribusi, cara pengolahan bisnis dan pengambilan keputusan pada perusahaan.
2.         Komitmen, kontribusi, pengelolaan bisnis dan pengambilan keputusan perusahaan didasarkan pada akuntabilitas, mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan, memenuhi tuntutan etis, legal dan profesional.
3.         Perusahaan memberikan dampak nyata pada pemangku kepentingan dan secara khusus pada masyarakat sekitar.

METABOLISME AIR PADA UNGGAS



PENDAHULUAN
Latar belakang
Air merupakan komponen penyusun tubuh anak ayam dengan persentase terbesar, yaitu 85% dan persentase ini sedikit menurun saat anak ayam tumbuh menjadi dewasa, menjadi 60%. Pada telur, persentase air bisa mencapai 70%. Dan yang mengesankan di setiap organ dan komponen tubuh sebagian besar terdiri atas air, yaitu darah 83%, otot 75-80%, otak 75% bahkan di dalam tulang persentase kandungan air mencapai 20%. Dari data ini, bisa kita prediksikan andaikata air di dalam tubuh ayam dihilangkan maka berat badan anak ayam broiler hanya sekitar 6 gram (berat badan anak ayam normal sebesar 40 gram per ekor). Dari angka dan persentase ini bisa kita ketahui bahwa air mempunyai fungsi dan peranan yang begitu besar dan signifikan.
Penyediaan air bersih, segar dan dingin adalah penting untuk produksi telur yang baik. Ayam seperti halnya ternak lain membutuhkan lebih banyak air di udara yang panas daripada di udara yang dingin. Ayam mendapatkan air melaui air minum, air yang terdapat dalam bahan pakan, air metabolik yang didapat sebagai hasil dari oksidasi pakan dan sintesa dari molekul yang komplek di dalam tubuh.
Ayam yang tidak diberi ransum akan mampu bertahan selama 15-20 hari. Namun tidak demikian jika tidak memperoleh air, ayam akan mati dalam waktu 2-3 hari saja. Ayam akan tetap bertahan saat kehilangan sebagian besar lemak di dalam tubuhnya atau 50% dari jumlah protein tubuhnya, namun saat ayam kehilangan 20% cairan tubuh bisa mengakibatkan kematian. Ketersediaan air minum yang kurang akan menyebabkan hambatan produktivitas ayam, baik pertumbuhan maupun produksi telur. Selain itu, proses pembuangan zat sisa metabolisme juga terhambat, akibatnya bisa meracuni tubuh ayam sendiri. Hal inilah yang melatarbelakangi penulisan makalah mengenai Metabolisme Air Pada Ternak Unggas



PEMBAHASAN
A.     Tinjauan Umum Peranan air pada Unggas

Air terbentuk dari 2 unsur yaitu hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H20. Kedua unsur yang membentuk senyawa air pada awalnya berbentuk gas dan pada kondisi tertentu akan berikatan membentuk suatu senyawa yang stabil, yaitu air.
Air merupakan komponen penyusun tubuh anak ayam dengan persentase terbesar, yaitu 85% dan persentase ini sedikit menurun saat anak ayam tumbuh menjadi dewasa, menjadi 60%. Pada telur, persentase air bisa mencapai 70%. Dan yang mengesankan di setiap organ dan komponen tubuh sebagian besar terdiri atas air, yaitu darah 83%, otot 75-80%, otak 75% bahkan di dalam tulang persentase kandungan air mencapai 20%. Dari data ini, bisa kita prediksikan andaikata air di dalam tubuh ayam dihilangkan maka berat badan anak ayam broiler hanya sekitar 6 gram (berat badan anak ayam normal sebesar 40 gram per ekor). Dari angka dan persentase ini bisa kita ketahui bahwa air mempunyai fungsi dan peranan yang begitu besar dan signifikan.
Secara fisiologis, air berfungsi sebagai media berlangsungnya proses kimia di dalam tubuh ayam. Selain itu, air juga berperan sebagai media pengangkut, baik mengangkut zat nutrisi maupun zat sisa metabolisme, mempermudah proses pencernaan dan penyerapan ransum, respirasi, pengaturan suhu tubuh, melindungi sistem syaraf maupun melumasi persendian. Hampir semua proses di dalam tubuh ayam melibatkan dan memerlukan air.
Ayam yang tidak diberi ransum akan mampu bertahan selama 15-20 hari. Namun tidak demikian jika tidak memperoleh air, ayam akan mati dalam waktu 2-3 hari saja. Ayam akan tetap bertahan saat kehilangan sebagian besar lemak di dalam tubuhnya atau 50% dari jumlah protein tubuhnya, namun saat ayam kehilangan 20% cairan tubuh bisa mengakibatkan kematian. Ketersediaan air minum yang kurang akan menyebabkan hambatan produktivitas ayam, baik pertumbuhan maupun produksi telur. Selain itu, proses pembuangan zat sisa metabolisme juga terhambat, akibatnya bisa meracuni tubuh ayam sendiri.
Air memiliki kemampuan melarutkan berbagai macam senyawa. Secara normal, air dapat mengandung sampai 58 unsur, namun sekitar 99%nya ialah senyawa terlarut, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, natrium, kalium, magnesium, kalsium, belerang maupun fosfor. Kemampuan air melarutkan berbagai zat dan senyawa ini menjadi salah satu faktor yang mempermudah air terkontaminasi oleh zat-zat kimia dengan kadar yang berlebih maupun oleh mikroorganisme patogen. Menjaga dan memelihara air tetap berkualitas menjadi faktor yang sangat vital bagi keberlangsungan produktivitas ayam.

B.     Sumber dan Kualitas Air bagi unggas
Persediaan air utk ternak:
1. Air minum
2. Makanan
3. Air metabolik

Glukosa dioksidasi dlm tubuh – air metabolik
C6H12O6     +   6 O2                                   6 CO2 + 6H2O

Hewan tidur musim dingin (hibernasi), menggunakan lemak tubuh utk energi dan air metabolik utk memenuhi yg hilang krn pernafasan dan penguapan
Adapun pemilihan penggunaan sumber air di dalam peternakan sebaiknya ditekankan pada aspek kualitas air tersebut maupun ketersediaannya. Minimal ada 3 kategori atau paramater yang digunakan untuk menentukan kualitas air, diantaranya :
·         Kualitas fisik
Parameter fisik yang harus diperhatikan dalam penentuan air yang berkualitas antara lain warna, rasa, bau, kekeruhan maupun suhu. Air yang berkualitas haruslah tidak berwarna, berasa dan berbau. Air inipun harus terbebas dari partikel-partikel tersuspensi (tidak keruh, red) dari lumpur kasar, lumpur halus maupun koloid.
Konsumsi air minum anak ayam sangat dipengaruhi kualitas fisik air, terutama kekeruhan, warna dan bau
Kondisi fisik air yang kurang baik akan mempengaruhi tingkat konsumsi air minum. Saat ayam diberi pilihan air minum yang keruh dengan air minum yang jernih, maka ayam akan lebih memilih mengkonsumsi air yang jernih. Suhu air minum yang baik ialah 20-24oC dan jika lebih atau kurang dari suhu tersebut maka konsumsi air minum ayam menjadi berkurang atau bahkan berhenti.
·         Kualitas kimia
Kesadahan, pH dan kandungan unsur-unsur kimia tertentu, seperti nitrat, nitrit maupun logam menjadi penentu kualitas kimia air.
                          a.       Kesadahan
Kandungan ion Ca2+dan Mg2+ yang tinggi mengakibatkan air bersifat sadah. Air yang sadah seringkali ditemukan di daerah yang berkapur. Dalam pemakaiannya, air yang sangat sadah (kadar > 180 ppm) bisa mengurangi tingkat kelarutan beberapa sediaan obat, terutama yang mengandung ampicillin atau tetrasiklin. Desinfektan yang zat aktifnya iodine dan quats, seperti Antisep, Neo Antisep dan Medisep daya kerjanya akan menurun jika dilarutkan dalam air sadah. Tingginya kadar Ca2+ dan Mg2+ bisa mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi ransum.
                          b.       Kadar nitrat dan nitrit
Kadar nitrat yang tinggi biasanya berhubungan dengan tingginya kadar nitrogen akibat tumpukan kotoran ayam. Jika dikonsumsi ayam maka proses penyerapan zat nutrisi dapat terganggu. Selain itu, jika dikonsumsi dalam kadar tinggi bisa menyebabkan keracunan yang mematikan.
Nitrat dapat diubah oleh mikroorganisme menjadi nitrit yang mempunyai tingkat toksisitas yang sangat tinggi. Saat berada di dalam darah, nitrit akan berikatan dengan hemoglobin dan mengurangi kadar oksigen sehingga bisa menyebabkan kematian.
Teknik menurunkan kadar nitrat dan nitrit dapat dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke dalam tabung yang berisi karbon aktif. Ukuran tabung disesuaikan dengan jumlah dan kecepatan aliran air. Jumlah karbon aktif minimal 50% dari volume tabung. Jarak sumber air (sumur) sebaiknya dijauhkan dari septic tank maupun tumpukan feses. Ambil dan bersihkan feses secara rutin, jangan sampai menumpuk. Pelaksanaan desinfeksi maupun klorinasi juga dapat menghambat peningkatan kadar nitrit karena bisa membunuh mikroorganisme yang mengubah nitrat menjadi nitrit.
                           c.       Kadar mineral
Kadar mineral kalsium, magnesium, besi dan belerang jangan berlebih di dalam air karena bisa menurunkan produktivitas ayam. Secara berturut-turut batasan kadar mineral kalsium, magnesium, besi dan belerang adalah 75; 200; 0,3-0,5 dan 25 mg/liter. Kadar kalsium yang melebihi standar bisa menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi ransum (terutama fosfor) dan penurunan daya kerja obat. Kadar magnesium yang berlebih akan mengganggu pencernaan dan diare. Akibat jika kadar besi tinggi ialah pigmentasi pada daging dan telur menjadi lebih gelap, sedangkan tingginya kadar belerang menyebabkan cepat terjadi perdarahan dan oedema.
                          d.       Kadar garam
Garam terbentuk dari ikatan antara logam Na, Ca, Mg dengan ion klorida. Kandungannya di dalam air biasanya dalam bentuk terlarut. Oleh karena itu, penanganan air dengan kadar garam yang tinggi relatif sulit. Teknik pengenceran atau menambahkan air dari sumber yang berbeda bisa menjadi solusi untuk mengurangi kadar garam dalam air.
Ayam yang mengkonsumsi air minum dengan kadar garam yang berlebih akan terganggu produktivitasnya. Kadar garam yang berlebih tersebut akan mengganggu pengaturan osmosis di dalam tubuh. Ayam petelur atau pembibit muda yang mengkonsumsi air minum dengan kadar garam yang berlebih selama 4-6 minggu akan menghasilkan telur dengan kualitas kerabang yang jelek (tipis) dan pada ayam berumur tua hanya dalam beberapa hari kerabang telurnya menjadi lebih tipis (Balnave, 1996). Selain kualitas kerabang, tingkat produksi telur maupun daya tetas telur pun menurun. Dan yang lebih parahnya lagi, efek air minum dengan kadar garam yang tinggi ini relatif sulit diperbaiki meskipun air minum telah diganti dengan yang normal
Air minum dengan kadar garam yang berlebih akan menyebabkan ayam mengkonsumsi air minum secara berlebih akibatnya feses ayam menjadi encer (basah)
                          e.       pH atau derajat keasaman
pH air minum yang baik berkisar 5-8. Air dengan pH lebih tinggi (basa) biasanya disebabkan adanya pencemaran natrium bikarbonat dan jika dikonsumsi bisa mengakibatkan penurunan pencernaan dan penyerapan mineral ransum, seperti kalsium, fosfor, magnesium dan kalium. Begitu juga sebaliknya air yang asam (pH rendah) akan mengganggu kesehatan dan mempermudah infeksi parasit.
Kedalaman sumur biasanya berpengaruh pada tingkat pH air minum. Sumur dengan kedalaman 30 m airnya cenderung asam sedangkan di kedalaman 100 m atau lebih, airnya biasanya basa. Sumur dengan kedalaman sebesar 50-60 m biasanya mengandung air dengan pH yang optimal.
Air minum yang basa bisa diatasi dengan penambahan senyawa asam, seperti asam cuka, asam sitrat atau asam organik (asam asetat, propionat). Sebaliknya, air yang asam bisa ditingkatkan pH-nya dengan menambahkan kapur soda (NaHCO3). Guna memastikan pH air telah sesuai dapat dilakukan pemeriksaan dengan kertas indikator universal (kertas lakmus) atau pH meter.
·         Kualitas biologi
Sebagian besar mikroorganisme yang mencemari air minum, seperti bakteri maupun jamur kurang berbahaya. Biasanya mikroorganisme ini menyebabkan pembentukan bahan organik yang membatasi sistem aliran air. Meskipun demikian, ada juga beberapa mikroorganisme yang bisa menurunkan produktivitas ayam atau menjadi sumber penyakit, yaitu E. coli dan Salmonella. Oleh karena itu, perlu dilakukan treatment pada air yang telah terkontaminasi mikroorganisme tersebut, melalui :
·         Desinfeksi
Desinfektan yang bisa digunakan pada air minum ialah Antisep, Neo Antisep atau Medisep. Pemakaian ketiga desinfektan ini telah terbukti mampu menurunkan bakteri E. coli maupun coliform.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar desinfeksi air minum bisa optimal, yaitu :
1.      Perhatikan dosis desinfektan yang digunakan
2.      Pipa air atau torn air yang digunakan untuk desinfeksi harus bersih atau kandungan bahan organiknya sedikit (biasanya ini terlihat dari adanya lapisan biofilm pada permukaan bagian dalam)
Saat melakukan desinfeksi air minum, pastikan tidak bertepatan dengan jadwal vaksinasi. Kadar klorin sebesar 1 ppm akan menurunkan efisiensi vaksin ND sampai 20% dan kadar 2 ppm mampu menurunkannya sampai 85%. Air yang telah ditambahkan klorin, jika akan digunakan untuk melarutkan vaksin sebaiknya didiamkan selama minimal 24 jam atau ditambahkan Medimilk (2 gram per 1 liter air) dan dibiarkan selama 15-30 menit. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan pengaruh klorin.
Jarak desinfeksi air minum dengan vaksinasi juga perlu diperhatikan. Desinfeksi air minum sebaiknya dilakukan minimal 24-48 jam sebelum dan sesudah vaksinasi. Selain itu, pemberian obat dan vitamin sebaiknya dihentikan pada saat desinfeksi karena desinfektan bisa menurunkan potensi atau bahkan merusak obat dan vitamin.
·         Pemanasan atau pemasakan air
Air yang dipanaskan atau dimasak sampai mendidih mampu menghilangkan bakteri E. coli. Pada suhu 100oC bakteri tersebut akan mati.

C.      Fungsi air bagi unggas
Air menjalankan banyak fungsi yang vital dan merupakan syarat berlangsungnya berbagai proses kehidupan. Fungsi air menurut Card dan Nesheim antara lain sebagai pengangkut zat-zat makanan dalam proses metabolisme. Air juga komponen utama dari darah dan cairan limfe yang merupakan bagian paling vital dalam proses kehidupan.
Selain itu air juga merupakan pengatur stabilitas suhu tubuh dan sebagai bagian utama zat dalam tubuh yang meminyaki persendian dan membantu kerja indera/organ tubuh.
Kekurangan air dalam tubuh akan menyebabkan terganggunya fungsi-fungsi di atas, sehingga pada ayam dapat mengganggu pertumbuhan, kesehatan dan produksi ayam tersebut. Kekurangan air sekitar 20% atau lebuh akan menghasilkan penurunan yang nyata dalam efisiensi penggunaan pakan dan suatu penurunan sebanding dalam laju pertumbuhan broiler.
Kekurangan air dalam waktu 24 jam dapat mengakibatkan penurunan menyolok dalam produksi telur untuk sehari atau dua hari berikutnya. Selama 36 jam tanpa air, suatu kelompok ayam mungkin akan mengalami peranggasan bulu dan produksi sangat berkurang untuk suatu periode waktu yang lama.

D.     Kebutuhan air pada unggas
Menurut Kuspartoyo (1990) banyaknya air yang dibutuhkan oleh seekor ayam ditentukan oleh beberapa faktor :
1.       Berat badan
Ayam yang lebih berat membutuhkan air lebih banyak daripada ayam yang ringan.
2.       Banyaknya pakan yang dikonsumsi
Pakan yang lembab, dilembabkan atau lebih banyak kandungan airnya akan mengurangi kebutuhan seekor ayam akan air. Ayam yang pakannya lebih banyak, juga lebih banyak membutuhkan air daripada yang mengkonsumsi pakan sedikit.


3.       Umur atau fase kehidupan
Ayam yang sedang dalam fase pertumbuhan, membutuhkan air sebanyak 2,5 kali dari pakan yang dikonsumsinya. Sedangkan ayam dewasa produksi (fase produksi) membutuhkan 1,5 kalinya dengan catatan suhu lingkungan optimal.Hal ini sesuai dengan keadaan tubuh ayam, dimana pada ayam muda kandungan air di dalam tubuhnya sampai 75%, sedangkan pada ayam dewasa hanya 55%.
4.       Keadaan suhu lingkungan
Makin panas atau makin tinggi suhu di dalam kandang maka makin besar kebutuhan airnya. Pada umumnya suhu di negarakita termasuk sehu panas. Biasanya kebutuhan air pada suhu panas tersebut berhubungan dengan tubuh ayam yang tidak mempunyai kelenjar keringat, sehingga ayam terpaksa membuang kelebihan panas dengan cara menguapkan air melalui gelembung-gelembung udara di dalam tubuhnya dan dengan cara pernafasan.
Dapat kita lihat bila suhu keliling panas, ayam akan membuka paruhnya (panting), dimana uap air dikeluarkan.
5.       Tingkat produksi
Makin tinggi tingkat produksi telur makin besar pula kebutuhan airnya. Hal ini sesuai dengan kandungan air pada sebutir telur, sebesar 66% atau rata-rata 35 gram per butir.
Pakan komersial bagi unggas mengandung kurang lebih 10% air. Dengan mengkonsumsi pakan tersebut ayam harus menggunakan 2-2,5 gram air untuk setiap gram pakan yang dikonsumsi selama masa pertumbuhan dan 1,5-2 gram air/gram pakan bagi petelur.
Konsumsi air per ekor anak ayam sekitar 27 gram pada umur 1 minggu dan 485 gram pada umur 32 minggu. Kandungan air pada feses adalah 16,6 gram/ekor/hari pada umur 32 minggu. Air yang hilang karena penguapan berjumlah 3,3 gram/ekor/hari pada umur 1 minggu dan 53 gram/ekor/hari pada umur 32 minggu.
Sedangkan air yang dibutuhkan untuk satu butir telur adalah sekitar 35 gram. Sehingga semakin tinggi tingkat produksi makin banyak air yang dibutuhkan ayam.

E.      Metabolisme Air pada Tubuh Unggas
Pentingnya air bagi ayam/itik
Tubuh Itik: 60-70% air, maka peranan air dlm pencernaan, penyerapan, metabolisme, kesehatan dan penyakit    jadi sangat penting
Glukosa dioksidasi dlm tubuh – air metabolik
C6H12O6     +   6 O2                                   6 CO2 + 6H2O
Hewan tidur musim dingin (hibernasi), menggunakan lemak tubuh utk energi dan air metabolik utk memenuhi yg hilang krn pernafasan dan penguapan
Biasanya kebutuhan air pada suhu panas tersebut berhubungan dengan tubuh ayam yang tidak mempunyai kelenjar keringat, sehingga ayam terpaksa membuang kelebihan panas dengan cara menguapkan air melalui gelembung-gelembung udara di dalam tubuhnya dan dengan cara pernafasan.
Air yg diambil tubuh dpt hilang, karena:
  1. Ekskresi melalui usus
  2. Ekskresi melalui ginjal
  3. Pernafasan
  4. Melalui penguapan
Faktor yg mempengaruhi konsumsi dan jalannya air tubuh diatur seimbang oleh 4 alat atau fungsi:
  1. Reseptor dlm otak mengatur rasa haus
  2. Reseptor menggiatkan keluar hormon anti diuretik kelenjar pituitaria
  3. Hormon antidiuretik mengurangi pengeluaran air melalui ginjal
  4. Penyimpanan air dlm sel, ginjal
Bila air diminum-diserap bersama zat-zat lain ke darah- dan ke semua alat dlm tubuh
Gejala defisiensi air
Pengurangan air 20% / lebih ditunjukkan;
-penurunan nyata efisiensi ransum
-mengurangi laju pencernaan,
-penurunan berat telur dan  kulit  

Terlalu banyak konsumsi air Menunjukkan ayam kesulitan memelihara suhu tubuh akibat stres panas lingkungan atau ransum banyak mengandung Na, K dan laktosa 
Laktosaà tdk ada laktase àlaktosa intoleran à diare
Pemberian air dg paksa akibatnya: penurunan konsumsi dan pertumbuhan
F.      Pengaruh dari Kehilangan Air pada Unggas
Pada ayam pedaging pengurangan air sebesar 20% atau lebih mengakibatkan penurunan yang nyata dalam efesiensi penggunaan makanan dan penurunan yang sebanding dalam laju pertumbuhan. Pengambilan air mengurangi laju pencernaan dengan cara memperlambat pergerakan makanan dari tembolok.
Ayam dewasa yang mengalami kekurangan air memperlihatkan gejala necrosis pada ovariumnya, proventricullus dan nephrosis. Besar telurnya dari kulit telur menurun. Pembatasan air akan mengakibatkan produksi telur dengan kulit yang sangat tipis diikuti dengan produksi beberapa butir telur tanpa kulit. Akhirnya produksi telur akan berhenti sama sekali. Gejala-gejala tersebut terjadi setelah 48 jam.
Kehilangan air akibat proses dalam tubuh cukup bervariasi. Secara umum kehilangan air dapat terjadi melalui (1) hilangnya air melalui saluran pencernaan , (2) hilangnya air melalui air kencin, (3) hilangnya air melalui penafasan dan melalui kulit.
Bila ternak dibatasi konsumsi air minumnya, terutama dalam keadaan panas, ternak akan memperlihatkan kehausan secara cepat. Jika air yang hilang melalui keringat 2-5% dari berat tubuh, maka akan mengganggu dan mengurangi nafsu makan. Bila kehilangan kira-kira 10% maka akan sakit kepala dan hilang ingatan, suara kabur dan jika kekurangan air sampai 12% kulit akan menjadi keriput, mata cekung dan tidak dapat menelan ransum.
Perubahan-perubahan faali selama kenaikan hilangnya air adalah sebagai berikut :
1. Terjadi pertambahan denyut jantung dan naiknya temperatur rectal
2. Pernafasan bertambah cepat
3. Terjadi peningkatan yang cepat dari konsentrasi larutan darah
4. Volume darah berkurang dan peredaran darah menjadi sulit.
Kesulitan dalam sirkulasi darah yang kurang sempurna, akan mengakibatkan sulit bernafas, turunnya feed intake dan kesulitan menggerakkan otot sehingga tidak stabil dan emosional.


PENUTUP

Kesimpulan
Berasarkan pembahasan dapat ditarik beberapa  kesimpulan yakni sebagai berikut :
1.      Ayam yang tidak diberi ransum akan mampu bertahan selama 15-20 hari. Namun tidak demikian jika tidak memperoleh air, ayam akan mati dalam waktu 2-3 hari saja
2.      Biasanya kebutuhan air pada suhu panas tersebut berhubungan dengan tubuh ayam yang tidak mempunyai kelenjar keringat, sehingga ayam terpaksa membuang kelebihan panas dengan cara menguapkan air melalui gelembung-gelembung udara di dalam tubuhnya dan dengan cara pernafasan.

Saran
Berdararkan kesimpulan yang ada disarankan dalam beternak unggas pemberian air baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya harus menjadi fokus bagi peternak agak mengindari kerugian berupa kematian terhadap unggas


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. AIR MINUM HARUS BERKUALITAS http://info.medion.co.id diakses pada 25 April 2013

Budi.2011.KEBUTUHAN AIR PADA TERNAK UNGGAS. http://budikolonjono.blogspot.com diakses pada 25 April 2013

Margi, Dwi Suci.2011. KEBUTUHAN AIR PADA TERNAK UNGGAS  Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB, diakses pada 25 April 2013

Urip Santoso.2012. AIR SUMBER KEHIDUPAN UTAMA BAGI AYAM. http://livestock-livestock.blogspot.com diakses pada 25 April 2013