MANAJEMEN ILMU PETERNAKAN
I. PENDAHULUAN
1.1. Pengertian
dan Fungsi Manajemen
a. Pengertian
•Pengertian
manajemen secara luas adalah cara mengatur satu atau beberapa faktor dalam
suatu sistem untuk mencapai tujuan tertentu.
•Hal
ini melibatkan :
-Manager
-Unit-unit
terkait dan
-Orang-orang
yang berada di bawahnya.
-manajemen diperlukan pada semua sektor kehidupan agar tidak terjadi
kekacauan, benturan atau salah pengertian.
-Dalam sektor produksi seperti beternak sapi potong setiap langkah
kegiatan akan menyangkut aspek-aspek fungsi manajemen.
b. Fungsi
Manajemen
•Fungsi-fungsi manajemen merupakan bagian dari
suatu sistem dalam proses manajemen. Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut
adalah: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
1. Perencanaan Usaha
- Merupakan tindakan menentukan sasaran dan arah tindakan yang akan dijadikan pedoman
- Merupakan tindakan menentukan sasaran dan arah tindakan yang akan dijadikan pedoman
-Dituntut keberanian dan kemampuan dalam mengasumsikan, meramalkan,
menvisualisasikan dan melihat kecendrungan yang dilandasi kaidah-kaidah
rasional.
Gagalnya calon
pengusaha atau pengusaha di awal usaha mereka adalah akibat tidak
mampu merancang
perencanaan bisnis (business plan) yang
baik. Maka, begitu
memasuki dunia
usaha, banyak hal yang tak terduga muncul dan tak tahu apa yang harus
dilakukan. (Rhenald Khasali)
Fungsi Awal
Perencanaan Usaha
•Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha
•Sebagai alat untuk mengajukan permodalan yang bersumber dari luar.
Dalam perencanaan
bisnis/usaha ada 9 poin yang harus diperhatikan.
Pertama: memilih
bidang usaha
Dalam memilih bidang
usaha yang perlu diperhatikan adalah:
a. bidang usaha tersebut ada pasarnya
b. bidang usaha tersebut kita senangi
c. bidang usaha tersebut kita memiliki
keahlian atau sumber daya manusia yang
ahli di sekitar tempat usaha.
Dalam memilih bidang
usaha perhatikan
usaha – usaha yang:
•Resiko kecil
•Resiko sedang
•Resiko tinggi
Kedua: estimasi
(perkiraan).
Dalam bisnis ada 3
model estimasi
•Proyeksi
•Prediksi
•Intuisi
Ketiga: Studi
kelayakan
Studi kelayakan
merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak. Banyak
usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan.
Manfaat studi
kelayakan:
-sebagai pembanding
antara rencana dan pelaksanaan
-bahan
informasi(company profile)
-pelengkap pengajuan
kredit-kerjasama
-pelengkap pengajuan
izin usaha
Keempat:kondisi
lokal
Dalam perencanaan
bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang menyangkut:
•Sumber daya manusia
•Bahan baku
tersedia
•Keadaan lokal yang spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya)
Kelima: Kapan
Memulai
Dalam merencanakan
kapan akan dimulai suatu usaha harus diperhitungkan aspek pasar.
Keenam: Membuat
Kebijaksanaan
Dalam perencanaan
perlu ditentukan kebijaksanaan yang akan diambil, yaitu menyangkut:
•Jenis usaha yang akan dikerjakan
•Modal yang akan digunakan
•Orang/lembaga yang akan diajak kerjasama
•Asuransi mana yang akan dipakai?
•Apa saja yang akan diasuransikan?
•Kapasitas usaha
Ketujuh: Rencana
Pemasaran
•Memperkirakan penjualan
•Mengukur kondisi pasar
•Memilih teknik menjual
•Membuat rencana penjualan
•Menentukan harga
•Rencana distribusi
•Rencana promosi
Kedelapan:
Rencana Produksi
Produksi adalah
proses memanfaatkan bahan baku
menjadi akhir melalui suatu kreasi
Faktor yang perlu
diperhatikan:
•Dari perkiraan penjualan dapat ditentukan macam dan jumlah barang yang
perlu diproduksi
•Ada 2 model produksi
-produksi berdasarkan pesanan
-Produksi berdasarkan perkiraan
c. Lebih murah
memproduksi dalam jumlah banyak
d. Pembelian
mesin/peralatan baru, harus dipikir matang
Kesembilan:
Rencana Keuangan dan Anggaran
Tujuan setiap usaha
mendapatkan profit dengan menggunakan modal secara efisien. Maka daari itu
perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui bagaimana hasilnya. Dalam rencana
tersebut yang berperan penting adalah :
•Program keuangan
•Anggaran
•Pendapatan, pengeluaran dan laba yang diharapkan
diperlukan sehingga
tercipta keterpaduan dalam melaksanakan tugas sesuai bidang masing-masing.
ØContoh : Pengorganisasian dalam usaha sapi potong harus ada pembagian, siapa
yang menyediakan bibit, menyediakan sarana dan prasarana peternakan., melakukan
vaksinasi, menangani hasil dan memasarkan hasil. Pembagian ini diatus berikut
jadwal dan waktunya (time and
duration)
3. Penggerakan (Actuating)
ØYang menyangkut fungsi penggerakan terutama : kepemimpinan (leadership,
komunikasi, motivasi dan persuasi rekanan/staf).
ØKaitannya dengan kepemimpinan : peternak pada dasarnya bukan hanya
tenaga kerja tetapi juga manajer yang harus dapat mengambil keputusan dan
memimpin usaha.
ØKaitannya dengan komunikasi : Mengingat usaha suatu peternakan tidak
mungkin dilakukan tanpa berhubungan dengan pihak luar/lain termasuk tenaga
kerja maka komunikasi verbal maupun non verbal sangat diperlukan.
ØKaitannya dengan motivasi : kemampuan mendorong semua yang terlibat
terutama tenaga kerja untuk merasa ikut berusaha bertanggung jawab dan memiliki.
ØKaitannya dengan kemampuan persuasi : Peternak harus terlibat dalam
pembelian sapronak dan pemasaran hasil, sehingga diperlukan kemampuan
bernegosiasi. Dalam memenuhi kebutuhan ini diperlukan fungsi manajemen
tambahan, yaitu koordinasi.
ØDalam prakteknya semua kegiatan belum tentu dilaksanakan sesuai
jaringan rencana kerja (network planning). Oleh karena itu harus ada
pengawasan agar
tetap mengikuti rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan ini, terutama yang
menyangkut tenaga kerja, biasanya diikuti evaluasi dan perbaikan.
ØFungsi evaluasi sangat penting karena menyangkut komoditas hidup.
Apabila salah satu kegiatan tidak terealisasi. misal: vaksinasi atau pemberian
pakan, akan sangat mempengaruhi produksi akibatnya terjadi penurunan produksi
atau terhambatnya pertumbuhan.
ASPEK-ASPEK DALAM
MANAJEMEN
Ada 3 aspek yang penting dalam kegiatan bisnis
peternakan yang perlu manajemen, yaitu :
1.Aspek Produksi
atau Budidaya
ØKegiatan manajemen perlu diterapkan dalam teknologi ternak potong mulai
dari pengadaan sarana produksi (bibit, pakan, vaksin) sapi dengan penentuan
saat panen.
ØKegiatan manajemen berawal dari perencanaan, pengaturan, pelaksanaan,
pengawasan serta pengendaliannya hingga tercapai tujuan usaha secara efisien
2. Aspek
Pemasaran Hasil
ØDimulai dari identifikasi kebutuhan pasar atau konsumen, jumlah dan
kemasan hasil, distribusi hasil serta pemahaman dan penanganan tentang fungsi
pemasaran hasil sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemasaran dan menekan
margin pemasaran.
3. Aspek Keuangan
ØTercakup kegiatan pembuatan proposal untuk pengadaan modal perhitungan
bersama besarnya investasi yang ditanamkan dan penjadwalan ketersediaan
keuangan.
ØPenting melakukan analisa keuangan mulai dari besarnya input, Output
yang diharapkan, pendapatan
(margin, pendapatan
keluarga) dan pendapatan pengelola analisis efisiensi usahanya seperti
output/input, benefit cost ratio.
Inti dari kegiatan
manajemen mencakup hal-hal berikut :
•Telling : Kegiatan
menyampaikan pesan atau kemampuan melakukan komunikasi, motivasi dan persuasi.
Kemampuan ini penting terutama dalam mengendalikan tenaga kerja.
2. Selling : Kegiatan menjual atau
menawarkan. Hal ini terkait dalam proses negosiasi pengadaan sarana produksi,
melakukan kontrak/penjualan hasil.
3.Testing : Kegiatan melakukan penilaian, pengkajian
atau percobaan sesuatu yang berupa pengetahuan, keterampilan, sikap kepribadian
(tenaga kerja/calon karyawan) barang (sarana produksi : pakan dan obat-obatan) dan
alat (tempat minum, kandang)
4.Consulting = kegiatan konsultasi
Seperti menanyakan
teknologi yang menguntungkan kepada lembaga atau pihak-pihak terkait,
mengetahui kebijakan pemerintah atau mendiskusikan cara mengatasi perselisihan
baik tentang gangguan ketertiban farm (usaha peternakan) maupun perjanjian
dengan mitra kerja.
5. Joining = Kegiatan kerja sama
Diakui atau tidak,
maju atau mundurnya usaha sangat tergantung pada kemampuan seseorang melakukan
kerja sama.
Kunci keberhasilan
terletak pada human relation (hubungan kemanusiaan) bentuk kerjasama
dengan tenaga kerja, rekan atau mitra kerja dengan para pemimpin (formal/non
formal) dan yang paling penting adalah dengan konsumen.
Prinsip kerjasama
ini : kemanusiaan, artinya jangan sampai yang untung hanya sepihak saja.
Kerjasama harus saling menguntungkan, mendukung dan diharapkan sampai pada
tingkatan sinergi, yaitu Keuntungan semua pihak melebihi potensi maksimal.
6. Delegating = merupakan pelengkap inti manajemen yang
lain.
Contoh. Untuk mencari
pasar yang menjanjikan prospek lebih bagus diperlukan hunter yang memburu
ketempat pembeli. Untuk ini diperlukan keterlibatan beberapa orang. Baik staf
atau tenaga kerja maupun mitra kerja.
Penguasaan inti
manajemen yang sudah bagus tidak menjamin kegiatan manajemen pasti berhasil.
Oleh karena itu perlu juga dipahami Hierarki manajemen seperti bagan di bawah
ini :
Perencanaan
jangkauan
strategi
Taktik atau
Teknik
Operasional
II. USAHA
PETERNAKAN
- Di Indonesia Ada 2 macam usaha :
•Perusahaan Peternakan
•Peternakan Rakyat
- Perusahaan Peternakan: Suatu usaha yang
dijalankan secara teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka
waktu tertentu untuk tujuan komersial yang meliputi
Kegiatan:
a. Menghasilkan ternak (ternak bibit/ternak
potong), telur dan susu
b. Usaha penggemukan
suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan, dan memasarkannya,
dimana tiap jenis ternak melebihi dari jumlah yang ditetapkan untuk tiap jenis
ternak pada peternakan rakyat.
•Peternakan Rakyat: Usaha peternakan yang diselenggarakan sebagai usaha
sampingan yang jumlah maksimum kegiatannya untuk tiap jenis ternak ditetapkan
oleh menteri Pertanian
•Batasan jumlah ternak pada peternakan rakyat (sensus pertanian 1993):
•Sapi perah, sekurang-kurangnya :
1 ekor
•Sapi, sekurang-kurangnya : 2
ekor
•Kerbau, sekurang-kurangnya : 2
ekor
d. Kuda,
sekurang-kurangnya 2 ekor
e. Babi,
sekurang-kurangnya 3 ekor dan telah berumur 2 bulan lebih
f. Kambing,
sekurang-kurangnya 6 ekor
g. Ayam kampung,
sekurang-kurangnya 30 ekor, telah berumur > 1 bulan
h. Ayam ras petelur,
sekurang-kurangnya 12 ekor, telah berumur > 1 bulan
i. Ayam ras
pedaging, sekurang-kurangnya 12 ekor telah berumur > 1bulan.
j. Itik-itik manila,
sekurang-kurangnya 15 ekor , telah berumur > 1 bulan.
Berdasarkan jenisnya, peternakan digolongkan
menjadi:
•Peternakan unggas (ayam petelur, ayam pedaging, ayam bibit dll)
•Peternakan Kambing dan Domba
•Peternakan Babi
4. Peternakan sapi
potong
5. Peternakan kerbau
potong
6. Peternakan sapi
perah
7. Peternakan Kerbau
perah
8. Peternakan kuda
Perbedaan Perusahaan Peternakan dan Peternakan rakyat
A. Perusahaan
Peternakan
Sifatnya :
pokok
Tujuan :
Menghasilkan pendapatan pokok
dengan memax
keuntungan (komersial)
Skala : Besar
Kedudukan : badan hukum
Pengelolaan : Intensif
B.
Peternakan Rakyat
Sifatnya :
Sambilan
Tujuan :
Menambah pendapatan rumah tangga
Skala
: Kecil
Kedudukan : Individual
Pengelolaan:
Tradisional
•Ditinjau dari segi perkembangannya, di Indonesia terdapat 4 usaha
peternakan:
•Peternakan sebagai usaha sambilan
-Peternakan masih merupakan pendukung pertanian
-Hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri
-Usaha pertanian masih terpadu
-Komoditas beragam
-Pendapatan dari ternak tidak dominan
2. Peternakan
sebagai cabang usaha
-Masih merupakan usaha campuran (mix farming)
-Pendapatan masih belum mrp pendapatan utama (misal 30-70%) tetapi sudah
menjurus kepada usaha semi komersial
3. Peternakan
sebagai usaha pokok
-Peternakan sudah mrp usaha pokok keluarga petani
•Komoditi tunggal
•Sudah bersifat komersial
•Pendapatan dari peternakan sudah
dominan ( pendapatan utama
keluarga)
4. Peternakan
sebagai usaha industri
-Bentuk usaha komersial
-Usaha spesialisasi (komoditas pilihan)
•Mempunyai tujuan ekonomi tertentu
•Pasarnya sudah pasti/ jelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar