Create your own at MyNiceProfile.com

Kamis, 25 April 2013

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI PRODUKSI PETERNAKAN

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI
PRODUKSI PETERNAKAN
Ada 2 pendekatan:
1. Profit maximization
2. Cost minimization
     Ke2 pendekatan tersebut prinsipnya sama yaitu memaksimumkan keuntungan
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi: suatu hubungan yang menggambarkan hubungan fisik/teknis/fungsional antara input dengan output pada teknologi tertentu.
Misal: penggunaan input pupuk urea akan menambah output atau produksi.
   bila jumlah pupuk tsb ditambah kadang-kadang akan menyebabkan tambahan output. Begitu pula dengan penggunaan input yang lain.
-Tambahan input selain pupuk juga akan mempengaruhi output.
-Shg Penambahan pupuk (X1), bibit (X2), obat-obatan (X3) dsb (Xn) akan memperbesar jumlah produksi (Y) yang diperoleh.
Hubungan fisik antara X dan Y sering disebut faktor relationship (FR).
FR ditulis sbb:
Y= f (X1,X2,X3,…..,Xi,…..Xn)       (1.1)
  
  Dengan demikian petani dapat meningkatkan produksi (Y) dengan cara:
Menambah jumlah salah satu dari input yang digunakan, misal X1, maka persamaannya:
Y=f(X1+∆X1, X2,X3,….Xi,…Xn)   (1.2)
                     cateris paribus
b. Menambah jumlah beberapa input (lebih dari satu) dari input yang digunakan.
Y=f{(X1+∆X1), (X2+∆X2),    (X3+∆X3) |, …,Xi,…Xn)}          (1.3)
Ket: Sulit digambarkan pada gambar yang menunjukkan hubungan dua dimensi,shg sering dinyatakan dg rumus matematik.
1.PRODUK MARGINAL
Produk marginal (PM)/ marginal product (MP): tambahan satu unit input (X) atau faktor produksi yang dapat menyebabkan pertambahan/pengurangan satu satuan output (Y) atau hasil produk pertanian.
Hub satu input (X) dengan satu output (Y) atau Y=f(X) sering dihadapkan pada 3 situasi:
Produk marginal konstan
Produk marginal menurun dan
Produk marginal menaik
Hubungan produk rata-rata, total dan marginal
Tujuan:
Hubungan antara input dan output akan lebih informatif
Dapat diketahui elastisitas produksi.
     BerdasarkanTabel         ada 3 tahapan yang diidentifikasikan dari PM, yaitu:
PM yang terus menaik pada keadaan PT juga menaik    (TAHAP I)
PM yang terus menurun pada keadaan PT sedang menaik (TAHAP II)
3. PM yang terus menurun sampai angka negatif bersamaan dengan PT yang juga menurun (TAHAP III)
Ket:
  Tahap I,II dan III, masing-masing mewakili daerah I,II dan III, yaitu suatu daerah yang menunjukan elastisitas produksi yang besarnya berbeda-beda.
Elastisitas Produksi (ep)
-Adalah persentase perubahan dari output sebagai akibat dari persentase perubahan dari input
-Rumus:
ep = ∆Y  / ∆X
        Y        X
Atau ep = ∆Y  .  X
               ∆X     Y
Karena    ∆Y  adalah PM,
               ∆X   
  Maka besarnya ep (elastisitas produksi) tergantung dari besar-kecilnya PM dari suatu input, misal input X
Hubungan antara PM dan PT
-Bila PT tetap menaik, maka nilai PM positif
-Bila PT mencapai maksimum, maka nilai PM menjadi nol.
-Bila PT sudah mulai menurun, maka nilai PM menjadi negatif; dan
Bila PT menaik pada tahapan increasing, maka PT bertambah pada decreasing rate.
Hubungan antara PM dan PR
-PR : perbandingan antara PT perjumlah input
Rumus:
    PR  = Y
            X
-Bila PM lebih besar dari PR, maka posisi PR masih dalam keadaan menaik.
-Bila PM lebih kecil dari PR, maka posisi PR dalam keadaan menurun
-Bila PM sama dengan PR, maka PR dalam keadaan maksimum
Kalau hubungan antara PM dan PT serta PM dan PR dengan besar kecilnya ep, maka dapat dilihat pd Gb 3.6:
ep =1, bila PR maksimum (PR=PM)
ep = 0, bila PM =0 (PR menurun)
ep >1, bila PT dan PR menaik (increasing rate) ……> daerah 1
1 < ep < 0, pada daerah II: dimana sejumlah input yang diberikan maka PT tetap menaik (decreasing rate)
Ep < 0,  pada daerah III, PT menurun, nilai PM menjadi negatif dan PR dalam keadaan menurun. Situasi ini akan tetap merugikan petani walaupun ditambah sejumlah input
Masalah Pendugaan Fungsi Produksi
Data yang digunakan tidak terkendalikan dengan baik.
Masalah spesifikasi, misal keliru memasukan variabel yang relevan
Masalah interpretasi
Asumsi-asumsi
BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi: semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut
Ada 2 jenis biaya:
Biaya eksplisit 
Adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan
2. Biaya Tersembunyi (imputed cost)
-Adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
-Misal: pembayaran keahlian keusahawan produsen tersebut,
            menaksir modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan dan bangunan perusahaan yang dimilikinya
- Cara menaksirnya adalah dengan melihat pendapatan yang paling tinggi yang diperoleh apabila produsen tsb bekerja diperusahaan, modalnya
            dipinjamkan/diinvestasikan dalam kegiatan lain dan bangunan disewakan pada orang lain.
Analisis Biaya Produksi
1. Jangka pendek: jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya.
2. Jangka panjang : jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.
Biaya Produksi Jangka Pendek
I. Biaya Total (Total Costs)
-   Keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
Diperoleh dari menjumlahkan biaya tetap total (TFC = Total Fixed Cost) dan biaya berubah total (TVC = Total Variable Cost)
Rumus:
            TC =  TFC +TVC
Biaya Tetap Total (TFC)
-Adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya
-Misal;  beli mesin, bangunan pabrik dll.
Biaya Berubah Total (TVC)
-Adalah  keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya.
-Misal: tenaga kerja, bahan-bahan mentah dll
2. Biaya Rata-rata
Biaya tetap rata-rata (Average Fixed costs) :
-biaya tetap total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut
Rumus :
            AFC   =  TFC
                  Q
b. Biaya Berubah Rata-rata (AVC)
-Biaya berubah total (TVC) untuk memperoleh sejumlah barang Q dibagi dengan jumlah produksi tersebut
Rumus;
            AVC  =  TVC
                 Q
c. Biaya Total Rata-rata
-Biaya total (TC) untuk memperoduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut
Rumus
            AC = TC      , atau
            Q
            AC = AFC  + AVC
III. Biaya marjinal
-Adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit
-Rumus:
            MCn  = TCn   -   TCn-1
Atau MCn =  ∆TC
                     ∆Q
PEMASARAN
Adalah kegiatan atau proses aliran komoditas yang disertai perpindahan hak milik dan penciptaan guna waktu (time utility), guna tempat (place utility) dan guna bentuk (form utility yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran dengan melaksanakan salah satu atau lebih fungsi-fungsi manajemen (Sudiyono,2000).
Kegiatan pemasaran
Penentuan segmen, target dan posisi produk pada pasarnya
Kajian untuk mengetahui hal-hal utama dari konsumen potensial seperti: sikap, perilaku dan kepuasan konsumen
3. Menentukan strategi, kebijakan dan program pemasaran
Ket 1
Segmentasi pasar
- Pasar: tdr dr banyak pebeli yang berbeda dalam hal keinginan, kemampuan keuangan,lokasi, sikap pembelian dan praktek pembeliannya
Aspek untuk mensegmentasikan pasar
Geografis : bangsa, negara, propinsi
Demografis: umur, jenis kelamin, pendaptan
Psikografis: kelas sosial, gaya hidup, kepribadian
Perilaku; status kesetiaan, tingkat penggunaan, sikap pembeli
Karakteristik yang hrs diperhatikan Agar segmentasi pasar dapat berguna:
Dapat diukur : besar pasar dan daya beli
Dapat terjangkau: sejauh mana segmen ini dapat secara efektif dicapai dan dilayani produsen
c. Besar segmen : berapa besar segmen pasar dpt dijangkau agar penjualan produk dapat menguntungkan scr signifikan.
d. Dapat dilaksanakan
Menetapkan Pasar sasaran
a. Ukuran dan pertumbuhan segmen
-Penjualan terakhir
-Proyeksi laju pertumbuhan penjualan
-Margin laba
b. Kemenarikan struktural segmen
c. Sasaran dan sumber daya
Menentukan posisi pasar
Identifikasi keunggulan kompetitif
Memilih keunggulan kompetitf
Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi
Ket 2
Sikap konsumen
Karakeristik sikap:
a. memiliki obyek atau tujuan
b. Memiliki petunjuk, derajat dan intensitas
c. Memiliki struktur
d. Dapat dipelajari
Sumber sikap
Pengalaman pribadi
Pengalaman kelompok
Fungsi sikap
Penyesuaian
Pertahanan ego
Pengekspresian nilai
pengetahuan
Perilaku konsumen
Ada 2 faktor yang berpengaruh
Sosial budaya: kelompok sosial,budaya khusus, kelas sosial dll
Psikologis; motivasi, kepercayaan
-Prilaku konsumen Sangat menentukan proses pengambilan keputusan membeli
Kepuasan Konsumen
Faktor yang mempengaruhi:
Mutu produk
Mutu pelayanan
3.  Pelayanan setelah penjualan

A. STRATEGI PRODUK
-Tujuan; untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan
-Faktor yag terkandung dalam produk
Mutu/kualitas
Penampilan (features)
3. Pilihan yang ada (option)
4. Gaya (styles)
5. Merek (brand names)
6. Pengemasan (packaging)
7.Ukuran (sizes)
8. Jenis (produk lines)
9. Macam ( product items)
10. Jaminan (Warranties)
11. Pelayanan (service)
Produk yang dibeli konsumen dapat dibedakan atas 3 tingkatan
Produk inti
     Merupakan intu atau dasar yang sesungguhnya dariproduk yang ingin diperoleh pembeli dari produk tersebut
Produk formal
     Merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merek dan kemasan
3. Produk tambahan
   Tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya seperti pelayanan, pemeliharaan dan pengangkutan secara Cuma-Cuma.
B. STRATEGI HARGA
Dalam penetapan harga yang perlu diperhatikan:
Faktor tidak langsung
-Harga produk sejenis
-Pengaruh harga terhadap hubungan antara produk substitusi dan produk komplementer
-Diskon untuk para penyalur dan konsumen.
2. Faktor langsung
-Harga bahan baku
-Biaya produksi
-Biaya pemasaran
-Peraturan pemerintah
Tujuan penetapan harga
Memperoleh laba maksimum
Mendapat share pasar tertentu
3. Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu
4. Mencapai keuntungan yang ditargetkan
5. Mempromosikan produk
Strategi Tingkat Harga
Strategi keseragaman harga
Strategi potongan harga
Strategi syarat-syarat pembayaran
Strategi dalam menghadapi persaingan harga dan kualitas
Kualitas tinggi dan harga tinggi: strategi premium
Kualitas tinggi dan harga sedang/menengah: strategi penetrasi
Kualitas tinggi dan harga murah: strategi superbargian
Kualitas menengah dan harga tinggi: strategi over-pricing
5. Kualitas menengah dan harga sedang/menengah: strategi kualitas/Mutu rata-rata
6. Kualitas menengah dan harga murah: strategi bargian
7. Kualitas rendah dan harga tinggi; strategi pukul dan lari (hit and run)
8. Kualitas rendah dan harga sedang/menengah: strategi barang-barang tiruan/palsu (shoddy Goods)
9. Kualitas rendah dan harga muarh: strategi barang murah (Cheap Goods)
C. STRATEGI DISTRIBUSI
-Faktor yang harus diperhatikan:
I.  SALURAN DISTRIBUSI
-Saluran langsung: produsen, konsumen
-Saluran tidak langsung:
produsen, pengecer, konsumen
Produsen, pedagang besar/menengah, pengecer, konsumen
Produsen, pedagang besar, pedagang menengah, pengecer,konsumen
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi
Jenis dan sifat produk
Sifat konsumen potensial
Sifat persaingan yang ada
Saluran distribusi itu sendiri
II. PENYALURAN FISIK
Tingkat pelayanan kepada seorang pembeli dalam penyaluran fisik ditentukan oleh:
Lamanya waktu untuk memenuhi pesanan pembeli
Kemampuan menyerahkan produk dari persediaan yanga ada
Dalam penyaluran fisik terdapat proses pemindahan sehingga diperlukan peranan fungsi pengangkutan dan penggudangan
D. STRATEGI PROMOSI
Tujuan:
Meningkatkan penjualan
Memperkenalkan perusahan yang bonfide
Mengetengahkan segi kelebihan perusahaan
Target :
Konsumen
Pemerintah
Masyarakat luas
Bank, dll
-Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam promosi
Sifat pasar
Sifat produk
Siklus produk
Bentuk /cara promosi:
Advertensi (iklan)
Personal selling
Promosi penjualan
Publisitas
PERMODALAN
Faktor yang penting diperhatikan untuk mengukur keberhasilan usaha:
Hasil dari modal sendiri (return on capital owned)
Hasil dari modal pinjaman (return of capital owed)
Definisi modal:
-Secara sempit : hanya berupa uang tunai
-Secara luas : nilai uang dari sumberdaya fisik yang digunakan dalam produksi pertanian, termasuk uang yang diinvestasikan dalam bentuk ternak, mesin-mesin dan bangunan.
* Tanah dapat dimasukkan ke dalam modal, namun sering dimasukkan sebagai input tersendiri.
Sumber daya dalam usahatani yang penting:
Tanah
Bangunan
Perbaikan-perbaikan pagar, saluran irigasi dsb
Mesin-mesin
Ternak
Pupuk
Obat-obatan
Tenaga kerja
9. Ketrampilan pengelolaan
10. Kredit
                        Sumberdaya tersebut dpt dikonversikan dalam bentuk uang dengan menjualnya.
-Modal petani = Hasil penjualan seluruh sumber daya (resources) usaha tani  - semua utang usaha tani , dpt di tulis sbb;
The farmer’s capital = assets – liabilities
Pengukuran Penggunaan Modal Usahatani

Hasil dari modal petani (Return on farmer’s capital)
Hasil dari modal ekstra (Return on extra capital)
Hasil dari modal total (Return on total capital)
Hasil dari modal awal (return on historical capital)
Return on Farmer’s Capital
Modal petani : jumlah nilai pasar seluruh sumberdaya yang dimiliki – seluruh uang
Keuntungan tahunan setelah membayar bunga dan pajak : Modal usaha tani x 100%

1 komentar: